Archive for June, 2008

Begini kalau pecinta kopi ngumpul (2)

Masih berlanjut terus dengan pertemuan selanjutnya yang semakin seru. Yang dibicaran bukan hanay sebatas rasa kopi, tapi bisnisnya, mesin espresso, dan obrolan ringan lainnya. Tidak ada yang bermuka serius, semua saling tukar pengalaman, dan tenu saja diselingi tawa sana sini. Seru ! 

Continue reading ‘Begini kalau pecinta kopi ngumpul (2)’

Bagini kalau pecinta kopi ngumpul (1)

k

Pagi tadi saya menerima SMS dari pak Henri yang saya kenal di dunia maya dengan nama thetoomuchcoffeeman. Isinya ajakan untuk kumpul2 sesama penggemar kopi di Pacific Place Jakarta yang rencananya sudah kami bicarakan seminggu sebelumnya. Pak Henri adalah pemilik Hope Cafe yang terletak di Jl. Ir Sutami 133 kawasan Setrasari Bandung.

OK, meting kantor ditunda dulu demi hobi yang satu ini, maka meluncurlah saya ke tempat yang sudah dijanjikan. Akhirnya saya ketemu para maniak kopi yang sudah berdatangan : Pak David dan Chandra dari Bel Canto, Hendrik yang merupakan marketing perusahaan kopi Kafana Coffee dari Bandung, pak Hendra pemilik perusahaan trading yang memasok kopi Lavazza dari Itali, Charles fanatik kopi seperti saya yang punya Rols Royce (maksudnya Rolls Royce-nya mesin espresso merek Giotto), Alvaro Andri, supper cupper yang selalu membawa flavor wheel di dompetnya  😀 . Mau tahu cerita selanjutnya ? Continue reading ‘Bagini kalau pecinta kopi ngumpul (1)’

Kopi rang Aceh : Ulee Kareng

Yang suka kopi pekat bisa mencoba kopi kiriman dari sobat saya Mas Edwin. Kopi Aceh bisa dinikmati di kedai2 kopi yang bertebaran hingga pulau Sabang sebuah kultur yang juga melekat di masyarat Melayu dan Cina dengan kopi Tiam (Singapura) dan Kopi O (Malaysia).

Indonesia terutama Aceh adalah produsen kopi yang kaya tersebar dari pegunungan Gayo (Arabica), Ulee Kareng (Robusta) selain kopi dari kawasan Mandheling, Lintong (Sumatra Utara), hingga Pagar Alam (Sumatera Selatan). Sayangnya, nama kopi Gayo sudah dicayut namanya oleh pengusaha Belanda dan sekarang belum ada kelanjutan tindakan dari pemerintah RI mengenai hal ini.

Menurut laporan UNDP, saat ini terdapat kira2 84 ribu hektar perkebunan kopi, namun 10% nya berupa lahan yang tidak produktif dan harus segera diremajakan selain 13 ribu hektar lagi yang terbengkalai akibat konflik perang saudara. Akibat terlalu banyaknya middle man yang membuat harga kopi dari petani tidak kompetitif, banyak para pemilik lahan yang patah arah dalam berbisnis kopi hingga produksi terus merosot.

Kalau anda berminat mencicipi rasa kopi ini bisa langsung mengunjungi websitenya di http://edwin.maolana.web.id/ atau http://www.uleekareng.com/. He3x, salah satu tujuan blog kopi ini adalah mempromosikan kopi kita sendiri sebagai bentuk penghargaan bagi para petani kopi Indonesia yang nasibnya belum semaju rekan2nya di negara lain.

Saya sudah mencicipi kopi ini dan sebagaimana salah satu karakteristik kopi robusta, kopi Ulee Kareng adalah kopi yang full body dan rendah acidity-nya. Siapkan indera perasa anda karena sekali lagi ini bukan kopi yang ringan sebagaimana kopi dari warung yang biasa kita beli. Memang nama kopi ini belum sepopuler merek kopi2 lain, tapi kopi Aceh merupakan salah satu produk premium di pasaran kopi dunia untuk di blend dengan kopi dari negara2 lain.

Salah satu karakteristik lain dari kopi Ulee Kareng adalah warnanya yang sangat pekat. Gunakan French Press yang berkualitas untuk menyaring ampasnya dan nikmati segelas black devil dari wilayah nun jauh di Barat sana. Aceh.

Mas Edwin, terima kasih kopinya ya. Salam.

* * * * *

Sumber bacaan lain : Tea & Coffee Asia

Espresso : Dengan atau tanpa gula ?

Adding sugar to the espresso is an accepted practice in Italy, and there is no shame in adding sugar to your beverage. But a truly great espresso is a joy to drink without any additives. You can then taste and appreciate the essence of the espresso more completely. (1stincoffee.com)

Saya selalu ditanya apakah boleh menambahkan gula ke espresso ? Saya kira jawaban di atas bisa membantu pembaca untuk memutuskan apakah mau atau tidak memberi sedikit pemanis dalam minuman espresso kita. Tidak ada aturan baku yang menyebutkan bahwa kalau anda minum espresso “haram” menambahkan gula.

Espresso bisa dinikmati dengan berbagai cara sesuai selera orang sebagaimana diskusi dalam situs kaffe.net. Oh ya, orang Kuba menyebutnya Cafe Tinto (cuban espresso) untuk espresso yang ditambah dengan gula. Namun terlepas dari perdebatan ini, espresso adalah minuman yang harus dinikmati secara cepat dan bukan casual sip seperti kopi biasa. Biasanya orang Itali menghabiskannya dalam tiga teguk, dan seringkali diminum sambil berdiri di cafe2 cepat saji pinggir jalan.

So, enjoy dengan cara anda, dan jangan pernah malu menambahkan gula, toh yang menikmati anda sendiri bukan orang lain.

Salam.

Bel Canto

Ini Satu lagi kopi dari teman saya pebisnis cafe di Bandung, Bel Canto Coffee yang berjenis Golden Crema. Saya tidak tahu berapa harga pasarannya karena situsnya masih under velopment. Bel Canto dalam bahasa Itali artinya “nyanyian yang indah” dan saya mengharapkan bahwa kopi ini seindah rasa yang dijanjikannya. Continue reading ‘Bel Canto’

Akhirnya nyeruput kopi luwak

Sahabat saya penikmat kopi sekaligus pemilik bisnis cafe di kawasan Bandung Utara mengirimkan sampel kopi luwak dan seperempat kilo kopi Bel Canto. Pertama mengenai kopi luwak Arabica yang memecahkan rekor sebagai kopi termahal di dunia. Di pasaran internasional harga kopi ini dijual dengan harga kisaran 120 hingga 600 US$ per pound (seikita seperempat kilo). Saya beruntung bisa mencicipi kopi ini dan sepertinya susah melupakan kenikmatan aroma dan rasanya yang bisa menciptakan sensasi tersendiri. So ini hasilnya Continue reading ‘Akhirnya nyeruput kopi luwak’

Bisa bikin melek : Kopi Semendo dari Palembang

Pembaca blog kopi saya Pak Andree mengirimkan sampel kopi dari Palembang yang sudah saya terima dengan selamat. Thanks ya pak sehingga saya bisa bikin review amatir di blog ini untuk para pembaca. Ini pertama kali saya menyeruput kopi dari Palembang sejak puluhan tahun lalu. Saya pernah bersekolah di sana, jadi setidaknya saya masih ingat aroma kopi ini walau dulu belum jadi penikmat kopi serius. Pak Andree adalah salah satu pemilik perkebunan kopi ini yang sudah berdiri sejak tahun 1958. Produknya juga pernah dinikmati oleh Istana Presiden. Bagaimana rasanya ? Continue reading ‘Bisa bikin melek : Kopi Semendo dari Palembang’


June 2008
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  

Koleksi foto Flickr

toni wahid. Get yours at bighugelabs.com/flickr